Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Aku, Kamu, dan Restu Kita.

Gambar
  Dilematika sebuah hubungan, semakin dewasa kita akan di hadapkan dengan masalah yang jauh lebih rumit, bahkan dalam percintaan sekalipun, mempunyai pasangan yang sangat sayang sama kita adalah impian semua orang, bahkan saya, saya sangat bersyukur punya pacar yang sangat tulus sayang sama saya meskipun terkadang dia tampak begitu cuek namun tidak pernah terlintas dalam bayangan saya untuk pergi dan meninggalkan atau di tinggalkan. Sampai akhirnya pagi itu, aku mendapat kabar yang seakan menghentikan mimpi-mimpi ku, cinta kita tak di restui. Tiba-tiba saja ibunya menolak dan menentang keinginannya untuk lebih serius kepadaku dengan alasan yang tidak jelas, yang semula hubungan kita baik-baik saja seketika saja harapan-harapan itu hancur, rasanya ingin berontak, namun seakan percuma, itu tak mampu merubah keinginan mu untuk tetap pergi dan menuruti keinginan ibu-mu. Semuanya seakan tidak adil, namun disisi lain aku bangga dengan tindakanmu yang sangat berbakti kepada ibumu, k

Haruskah Aku Melepaskan Begitu Saja?

Keheningan datang pasca kepergianmu di sore itu, mengusik pikiran yang sesungguhnya sudah sangat bosan berbicara tentang cinta. Ujian yang harus kita lewati saat ini menimbulkan luka yang sangat dalam hingga terlalu sakit untuk aku jalani, tawamu kala itu masih mengiang-ngiang dekat sekali dengan telingaku, wajar saja kita harus terpisah tanpa ada perdebatan sebelum itu. Aku tau ini bukan inginmu, apalah daya kita, pun aku tak bisa meyakinkanmu untuk berjuang dan mempertahankan semuanya. Kamu tidak akan pernah faham, kamu tidak akan pernah mengerti, dan kamu tidak akan pernah tau apa yang sebenarnya aku rasakan. Ini terlalu sakit sayang! Bahkan jauh lebih sakit di bandingkan sebelum-sebelumnya, terabaikan begitu saja tanpa kejelasan hingga akhirnya kau pergi tanpa ucapan selamat tinggal. Aku memang hanya manusia sederhana yang sangat terpesona dengan lelaki sesempurna dirimu, wajar saja jika orang tuamu tak mengizinkan kau untuk bersanding denganku, karena aku memang tid

Cinta Kadaluarsa

Kalian pernah dengar istilah Cinta Kadaluarsa?? Kalian tentu tau bukan filmnya Raditya Dika yang berjudul Cinta Brontosaurus, awalnya saya tidak percaya kalau cinta bisa kadaluarsa namun akhir-akhir ini saya mengalami sendiri peristiwa seperti itu, hahah iya cinta kadaluarsa semacam cinta yang sudah basi bukan cuman makanan yang bisa basi nyatanya cinta juga bisa. Berbicara tentang cinta kadaluarsa menurut gue ada dua hal yang unik dari kutipan itu, yang pertama cinta loe yang kadaluarsa, atau loe yang korban kadalursa alias dikadaluarsain. Dan kali ini saya berada di posisi yang kedua korban kadaluarsa alias dikadaluarsain di tambah lagi pas lagi sayang2nya. Terdengar sakit bukan, aahhh ini mah gak terlalu sakit cuman sakit banget, haha bayangin deh gimana rasanya ngelihat orang yang kita sayang tiba2 berubah seakan menjadi ultramen, ngrasa ada yang hilang iya, ngrasa ada yang aneh iya, ngerasa tak seindah dulu iya, ngerasa terabaikan iya, dari yang biasanya setiap hari ada yang

Menepis Anggapan "Prawan Tua"

Kekawatiran para wanita di dunia ini saya kira sama apalagi bagi mereka yang hidup di desa, momok yang sangat menakutkan bahkan menggerikan apalagi kalau bukan prawan tua, ya istilah itu yang sering saya dengar belakangan ini, istilah prawan tua memang sering menimpa bagi mereka yang “telat” menikah, saya kira usia saya masih muda, ya saya masih   dua puluh satu tahun jalan dua puluh dua saya pikir usia itu masih usia yang muda untuk menikah, tapi apalah daya di lingkungan saya tidak seperti itu wajar saja kalau mereka menganggap saya prawan tua di saat teman seusia sudah punya anak bukan cuman satu bahkan lebih, tak hanya itu adek-adek saya juga sama sudh menggendong anak, ya wajar memang karna mereka lebih memilih menikah di bandingkan untuk sekolah lagi seusai SMA, namun saya masih suka berkelana menikmati hidup dengan kebiasaan yang saya sukai, berbeda memang dengan saya,salah kah bila saya lebih mementingkan pendidikan? Salahkah bila saya lebih memilih meniti karier? Salahkah

UNTUKMU PRIA YANG KU TUNGGU

Menemukanmu adalah anugrah terindah dalam ujung penantianku. Kamu adalah jawaban dari setiap doa yang selama ini aku panjatkan, dengan mu aku tak pernah ragu lagi untuk menjawab siapakah pasangan hidup yang akan menemaniku sampai akhir zaman. Karena aku yakin, kita di pertemukan bukan untuk sesaat, melainkan untuk melangkah bersama. Pertemuan itu adalah anugrah terindah dariNya untukku. Setelah patah berulang, akhirnya tuhan memberikan cahaya kebahagiaan lewat kehadiranmu di dalam hidupku. Kau tentu ingat bukan, pertemuan singkat tanpa sengaja. Seingatku pertemuan pertama kita adalah saat ada seminar kepemudaan di salah satu balai desa di kecamatan Balen. Iya seminar, sayangnya saat itu aku belum begitu tau tentang kamu, hanya sebatas tau namamu di lembaran undangan sebagai sekretaris kegiatan kepemudaan nasional yang menimbulkan rasa penasaran dengan sosok bernama singkat dalam undangan itu. Tiba di pertemuan ke dua kita yang tidak lepas lagi dengan balai desa, saat itu