UNTUKMU PRIA YANG KU TUNGGU
Menemukanmu adalah anugrah terindah dalam ujung penantianku.
Kamu adalah jawaban dari setiap doa yang selama ini aku panjatkan, dengan mu
aku tak pernah ragu lagi untuk menjawab siapakah pasangan hidup yang akan
menemaniku sampai akhir zaman. Karena aku yakin, kita di pertemukan bukan untuk
sesaat, melainkan untuk melangkah bersama.
Pertemuan itu adalah anugrah
terindah dariNya untukku. Setelah patah berulang, akhirnya tuhan memberikan
cahaya kebahagiaan lewat kehadiranmu di dalam hidupku.
Kau tentu ingat bukan, pertemuan
singkat tanpa sengaja. Seingatku pertemuan pertama kita adalah saat ada seminar
kepemudaan di salah satu balai desa di kecamatan Balen. Iya seminar, sayangnya
saat itu aku belum begitu tau tentang kamu, hanya sebatas tau namamu di
lembaran undangan sebagai sekretaris kegiatan kepemudaan nasional yang
menimbulkan rasa penasaran dengan sosok bernama singkat dalam undangan itu.
Tiba di pertemuan ke dua kita
yang tidak lepas lagi dengan balai desa, saat itu ada sebuah event karangtaruna
yang ku tau dia adalah sekretaris kepanitian, dari situ aku tau siapa sosok
pemilik nama singkat tersebut, pria sederhana dengan hidung mancung dan rahang
kukuh yang ternyata adalah temen SD yang sayangnya aku belum pernah mengenalnya
sebelumnya.
Sejak itu, kami mulai menegur
sapa, ya sebatas komen dalam status bbm, cara kamu mendekat memang berbeda
dengan lainnya yang semakin lama semakin membuat ku penasaran, misterius kata
ku dalam hati, hingga akhirnyas kita pun sering bertemu dengan berbagai tujuan,
mulai nongki, seminar, dll yang melibatkan kita dalam sebuah kebersamaan. Jika
sebelumnya aku yang terlalu sulit untuk di dekati dan cenderung menutup diri
dengan lelaki, entah mengapa denganmu semua mengalir begitu saja. Kau hadir
dalam sosok yang begitu berbeda dengan lainnya.
Kau mampu merubah episode cintaku
menjadi begitu sederhana, kenyamanan yang selama ini sulit sekali aku rasakan,
kamu justru memutar kebiasaan tersebut, karna kao hadir sebagai sosok teman
yang membuat perasaan ini semakin dalam.
Komentar