Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Aku, Kamu, dan Restu Kita.

Gambar
  Dilematika sebuah hubungan, semakin dewasa kita akan di hadapkan dengan masalah yang jauh lebih rumit, bahkan dalam percintaan sekalipun, mempunyai pasangan yang sangat sayang sama kita adalah impian semua orang, bahkan saya, saya sangat bersyukur punya pacar yang sangat tulus sayang sama saya meskipun terkadang dia tampak begitu cuek namun tidak pernah terlintas dalam bayangan saya untuk pergi dan meninggalkan atau di tinggalkan. Sampai akhirnya pagi itu, aku mendapat kabar yang seakan menghentikan mimpi-mimpi ku, cinta kita tak di restui. Tiba-tiba saja ibunya menolak dan menentang keinginannya untuk lebih serius kepadaku dengan alasan yang tidak jelas, yang semula hubungan kita baik-baik saja seketika saja harapan-harapan itu hancur, rasanya ingin berontak, namun seakan percuma, itu tak mampu merubah keinginan mu untuk tetap pergi dan menuruti keinginan ibu-mu. Semuanya seakan tidak adil, namun disisi lain aku bangga dengan tindakanmu yang sangat berbakti kepada ibumu, k

Haruskah Aku Melepaskan Begitu Saja?

Keheningan datang pasca kepergianmu di sore itu, mengusik pikiran yang sesungguhnya sudah sangat bosan berbicara tentang cinta. Ujian yang harus kita lewati saat ini menimbulkan luka yang sangat dalam hingga terlalu sakit untuk aku jalani, tawamu kala itu masih mengiang-ngiang dekat sekali dengan telingaku, wajar saja kita harus terpisah tanpa ada perdebatan sebelum itu. Aku tau ini bukan inginmu, apalah daya kita, pun aku tak bisa meyakinkanmu untuk berjuang dan mempertahankan semuanya. Kamu tidak akan pernah faham, kamu tidak akan pernah mengerti, dan kamu tidak akan pernah tau apa yang sebenarnya aku rasakan. Ini terlalu sakit sayang! Bahkan jauh lebih sakit di bandingkan sebelum-sebelumnya, terabaikan begitu saja tanpa kejelasan hingga akhirnya kau pergi tanpa ucapan selamat tinggal. Aku memang hanya manusia sederhana yang sangat terpesona dengan lelaki sesempurna dirimu, wajar saja jika orang tuamu tak mengizinkan kau untuk bersanding denganku, karena aku memang tid